Minggu ini kita akan membahas mengenai check valve. Apa itu check valve? Check valve adalah valve yang digunakan untuk memastikan aliran fluida dalam sistem perpipaan hanya mengalir melalui valve ini satu ke arah saja.  Kenapa fluida perlu dipastikan alirannya hanya ke satu arah saja? Bukankah memang seharusnya demikian? Sayangnya tidak, jika anda ingat peristiwa water hammer, maka yang terjadi aliran bisa berbalik arah dan menghancurkan pipa dan pompa yang berada di hulu sistem perpipaan. Atau contoh kasus lain, pada saat banjir terjadi, biasanya air di saluran pembuangan bisa naik kembali ke kloset ataupun drainase jika tidak diberi check valve, dikarenakan ketinggian air di saluran pembuangan sudah tidak bisa menampung lagi volumenya.

Pada umumnya check valve termasuk barang yang murah, simpel prinsip kerjanya, dan tersedia dalam ukuran yang kecil sekalipun sehingga rumah tangga bisa menggunakannya. Check valve ini bekerja secara otomatis, sehingga tidak perlu dikendalikan pengoperasiannya. Sesuai prinsip kerja tersebut, valve ini tidak memiliki gagang ataupun stem untuk pengoperasiannya. Jenis-jenisnya antara lain: ball check valve, yang menggunakan bola karet/metal sebagai katup valve-nya; swing check valve yang menggunakan katup valve model ayunan; diapraghm check valve, check valve yang menggunakan diafragma sebagai katup.

Beberapa istilah check valve yang perlu anda ketahui:

  • Cracking pressure: perbedaan tekanan yang dibutuhkan antara inlet dan outlet valve di mana terjadi aliran dalam valve
  • Reseal pressure: besaran tekanan yang dibutuhkan untuk menutup katup valve kembali sampai tidak terjadi kebocoran aliran di dalam valve
  • Back pressure: tekanan yang lebih besar di outlet valve daripada di inlet valve
  • Head loss: Kehilangan tekanan fluida akibat bobot katup check valve terlalu besar untuk diatasi oleh tekanan dari pompa

Mari kita bahas lebih lanjut mengenai jenis-jenis check valve:

Ball check valve, seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, adalah check valve yang menggunakan bola plastik/metal sebagai katup valve-nya. Ball check valve ini jika desainnya benar, bisa digunakan untuk saluran pembuangan limbah. Karena gerakan rotasi bola yang terjadi di saat fluida mengalir, maka bola ini dapat membersihkan dirinya sendiri sehingga tidak perlu maintenance berkala. Gambarnya bisa anda lihat di bawah paragraf ini.

AVK Ball check valve
Ball check valve dengan menggunakan pegas

Ada yang menggunakan pegas dan bola sebagai katupnya, ada yang didesain menggunakan bola saja. Pada umumnya, bola plastik digunakan untuk aliran bertekanan lebih rendah dibandingkan dengan bola metal. Jika terjadi aliran, bola ini akan didorong oleh fluida untuk membuka valve, sementara jika aliran fluida semakin mengecil maka bola akan kembali ke posisi semula menutup valve. Pergerakan bola ini tentu saja dibatasi ruangnya sehingga jika didorong oleh fluida bola pasti akan mengarah ke satu arah saja.

Swing check valve menggunakan katup baja sebagai katup valve-nya. Jika fluida mengalir ke arah yang benar, katup ini akan mengayun ke depan sehingga membuka, sementara jika mengalir ke arah sebaliknya atau aliran mengecil maka katup akan tertutup secara otomatis. Untuk versi diameter besar, katup ini dibuat terpisah menjadi beberapa bagian, seperti pada gambar recoil check valve AVK di bawah. Tujuannya tentu saja sebagai faktor keselamatan, di mana jika katup berukuran besar dihantam oleh water hammer tentu kerusakan yang ditimbulkan akibat hantaman itu lebih besar dan lebih berbahaya daripada jika diameternya kecil.

Swing check valve by AVK
recoil check valve with multi door
Katup check valve multi door

Flapper valve yang bisa kita lihat di bagian tangki air WC juga merupakan check valve, demikian pula dengan backwater valve yang biasa dipasang di drainase pembuangan di rumah-rumah. Tujuannya tentu saja untuk mencegah air kotor naik kembali ke permukaan rumah atau bahkan bercampur dengan penyimpanan air bersih.

Berikutnya, diapraghm check valve. Jenis ini menggunakan diafragma karet yang jika didorong oleh aliran fluida ke arah yang tepat maka diafragmanya akan mengembang sehingga lubang outlet valve terbuka. Sebaliknya, jika didorong ke arah sebaliknya atau pada saat tidak ada aliran maka diafragmanya akan mengempis dan menutup lubang outlet valve.

Diagram diapraghm check valve

Lalu yang terakhir ada juga butterfly check valve. Butterfly check valve ini memiliki dua piringan yang disatukan di tengahnya dengan engsel, sehingga ketika membuka dua piringan ini akan terdorong ke belakang seperti bentuk sayap kupu-kupu. Tentu saja untuk valve jenis ini lebih murah dibandingkan check valve jenis lain karena konstruksinya yang sederhana, namun jika media fluidanya adalah air yang banyak mengandung benda padat maka check valve jenis ini sangat mudah tersumbat di engsel-engselnya.

Butterfly check valve / dual plate check valve

Tentu saja, untuk check valve yang berkualitas gunakan check valve AVK, yang berkualitas. Keunggulan check valve AVK antara lain: head loss/hilangnya tekanan minimum sehingga tidak mengganggu operasional sistem perpipaan, katup/disc yang dilapisi dengan karet khusus sehingga tidak mudah terkena korosi, mudah untuk maintenance, desain yang sederhana sehingga tidak perlu ruang penyimpanan yang besar.